Sunday, August 27, 2017

17 TARIAN TRADISIONAL KEBANGGAAN PROVINSI SUMATERA BARAT BESERTA PENJELASAN DAN GAMBAR



 17  TARIAN TRADISIONAL KEBANGGAAN PROVINSI SUMATERA BARAT BESERTA PENJELASAN DAN GAMBAR

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai kesenian tarian tarian tradisional yang cukup banyak . Berikut ini akan disampaikan berbagai jenis tarian beserta penjelasan disertai gambar.


No
NAMA TARIAN TRADISIONAL SUMATERA BARAT
1
Tari Alang Babega Minangkabau
2
Tari Ambek-ambek Koto Anau
3
Tari Indang Minangkabau
4
Tari Lilin
5
Tari Pasambahan
6
Tari Sabalah
7
Gelombang
8
Tari Kain Paisia Selatan
9
Tari Payung
10
Tari Piring
11
Tari Rancak Minangkabau
12
Tari Panen
13
Tari Rancak Di Nan Jombang
14
Tari barabah
15
Tari Randai
16
Tari Rantak Minangkabau
17
Tari Tempurung



Untuk lebih mengenal tarian tradisional provinsi Sumatera Barat , berikut ini disampaikan penjelasan beserta gambar
1. Tari Alang Babega Minangkabau

Bila didengar dari namanya dapat ditebak bahwa Tari Alang Babega Minangkabau berasal dari daerah minangkabau, Tarian ini menggambarkan sebuah elang terbang berputar-putar mencari mangsa dengan mengembangkan atau mengibaskan sayap di udara lalu menukik menyambar ayam.


2. Tari Ambek-ambek Koto Anau

Tarian Ambek-ambek Koto Anau ,  berasal dari provinsi sumatera barat. Tari Ambek-Ambek menceritakan polah tingkah  anak-anak yang sedang bermain, bergelut, atau bercanda pura-pura berkelahi dengan menggunakan gerakan pencak atau merupakan olah gerak dan rasa sebagai satu bentuk materi permainan anak nagari. tari Ambek-Ambek adalah tari tradisi Koto Anau.

3. Tari Indang Minangkabau

Tarian  indang juga merupakan sebuah  kesenian tari yang berasal dari minangkabau . Tari  indang berasal dari kata Indang atau disebut juga badindin . Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Pentas Tari Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru yang disebut tukang dzikirindang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.

4. Tari Lilin

Tari Lilin adalah tarian tradisional Sumatera Barat. Tari lilin ini merupakan tarian istana pada zaman dahulu yang dilakukan pada malam hari. Para penari yang melakukan tarian lilin terdiri dari beberapa orang yang menggunakan piring kecil yang berisi lilin menyala ditangannya. Tari lilin selalu diiringin oleh musik yang dibawakan oleh sekelompok musisi. Tari lilin dilakukan dengan sangat hati-hati, agar piring yang ada ditangan tidak jatuh serta lilin yang ada dalam piring tersebut tidak mati.

5. Tari Pasambahan

Minangkabau memang banyak menyimpan kesenian tari  , Demikian juga Tari Pasambahan ini, merupakan kesenian tari yang berasal dari Minangkabau. Tari Pasambahan merupakan tari  sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang datang. Tari Pasambahan biasanya ditampilkan saat menyambut tamu dan saat kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Setelah Tari Pasambahan kemudian dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih dalam Carano kepada Sang tamu, sedangkan pada acara penyambutan pengantin pria, Daun sirih dalam Carano disuguhkan kepada pengantin pria sebagai wakil rombongan dan juga kepada kedua orangtua pengantin pria.

6. Tari Sabalah
Tari Sabalah merupakan tarian Sumatera Barat , yaitu tarian yang menggambarkan martabat kaum wanita di Sumatera Barat.

7. Gelombang

Tarian ini selalu ditampilkan pada upacara penyambutan tetamu yang dihormati seperti Ketua adat atau Penghulu, Guru Silat, dan Penganten.
Pergerakan tarian yang berawal dari aktivitas silat tersebut tercipta dari bentuk variasi gerak yang bentuknya seperti gelombang laut. Kemudian dengan mempergunakan olahan ritma, ruang, dan tenaga, maka terbentuklah pergerakan tari yang indah. Keindahannya jelas terlihat jika semua penari serempak bergerak tinggi kemudian merendah, sambil maju dan mundur dengan perlahan, seperti gelombang air laut.
Dalam bentuk dua baris berbanjar ke belakang, tarian aslinya ditarikan oleh puluhan lelaki, ada yang bentuknya menghadap kepada tetamu satu arah sahaja, dan ada pula yang dua arah. Istilah dalam tari ini pun bermacam-macam pula, seperti bagalombang (menarikan galombang), galombang duo baleh Tari yang ditarikan 12 orang), galombang manyongsong (dalam bentuk satu arah) , dan galombang balawanan (dalam bentuk dua arah dari pihak tuan rumah dan dari pihak tetamu).

8. Tari Kain Paisia Selatan
Merupakan tarian yang menggunakan sarana Kain sebagai pelengkap . Tari Kain berasal dari Paisia Salatan atau Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat , daerah asal  tarian ini dari wilayah kepulauan .

9. Tari Payung

Mendengar dari namanya yaitu Tari Payung , sudah pasti Payung di pakai sebagai penanda tari ini , Tari Payung adalah tarian  klasik yang berasal dari Daerah Minang, yang  menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tari payung memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.

10. Tari Piring

Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut.
Tari piring merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau.

11. Tari Rancak Minangkabau

Merupakan Tari yang mengandung unsur religius yang menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean dalam iman Agama Islam,  yaitu merupakan agama yang banyak dianut masyarakat seluruh Bawean. Syair dan geraknya menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih  hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad SAW sang pembawa kebenaran.

12.Tari Panen
Tari Panen merupakan tarian  yang muncul dari pedesaan yang menggambarkan kehidupan petani, mulai dari mencangkul, membajak, hingga melakukan panen,  yang lakukan dengan gerakan gambaran yang terlihat jelas , karena didukung dengan alat pertanian dan tempat wadah untuk menampung hasil bumi.

13. Tari Rancak Di Nan Jombang
Tarian ini berasal dari Sumatera Barat. Nama tarian tersebut berasal dari kata "Rancak" atau cantik dan "di nan Jombang" atau Gagah, yang menggambarkan kehidupan pergaulan muda mudi dalam suasana yang ceria.

14. Tari barabah
Tari Barabah adalah tarian tradisional Sumatera Barat yang merupakan seni gerak badan yang  ditampilkan oleh putra dan putri secara berpasangan menampilkan gerak bunga silat dengan Ketepatan melakukan teknik-teknik gerak tubuh, tangan, kaki, kepala dan ekspresi wajah.

15. Tari Randai

Tarian Randai  merupakan gabungan dari seni peran, seni tari, seni musik dan seni beladiri. Randai  adalah pertunjukan teater khas Minangkabau , Sesuai dengan kebiasaan masyarat setempat, pertunjukan randai diadakan di lapangan terbuka di kampung kampung. Hampir seluruh nagari di kabupaten Solok dan juga Sumatera Barat memiliki kelompok randai. Anggota kelompok randai terdiri dari anak anak dan orang dewasa. Pada zaman dahulu aslinya tidak ada wanita yang menjadi anggota randai, sehingga untuk memerankan seorang wanita salah seorang anggota randai didandani mirip wanita. Pemain pemeran wanita ini disebut bujang gadih. Seiring perkembangan zaman, sekarang sudah banyak kelompok randai yang memiliki anggota wanita.

16. Tari Rantak Minangkabau

Seni budaya ini sangat cocok dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat kerinci daerah Tanjung dalam menembangkanya nyayian (pengasuh) untuk mengiri kesenian dan tarian. Tari Rantak diperkirakan telah ada sejak lama sekali di daerah Kabupaten Kerinci. Menurut seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari dan di laksanakan jauh sebelum mereka lahir namun asal-usulnya menjadi kabur seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari sejarawan setempat.
Tari Rantak dari Kerinci ini terus di jaga secara turun-temurun oleh seniman budaya Kerinci lokal dari generasi ke generasi, walaupun kerberadaannya sangat sedikit pada saat ini dan mulai pudar.  Daerah Tanjung berada di hilir menyusuri sepanjang pinggiran sungai yang mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta bahasa Kerinci Hilir yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).

17. Tari Tempurung

Tari Tempurung adalah tarian yang menggunakan tempurung sebagai pelengkap tariannya, dikenal sekitar tahun 1952 oleh Ali Muhammad, sekitar tahun 1970 hingga 1980 tari Tempurung dikenal sampai ke Nagari Ayei Dingin Padang Sibusuk, tetapi pada tahun 1990 sampai sekarang tari Tempurung sudah jarang ditarikan oleh masyarakat di Kanagarian Batu Manjulur.
 Fungsi tari Tempurung sebagai hiburan bagi masyarakat Batu Manjulur dan sebagai media komunikasi untuk mengumpulkan masyarakat Batu Manjulur. Busana khas Minangkabau yang berwarna hitam digunakan sebagai tata busana tari Tempurung. Tari Tempurung saat ini kurang eksis di masyarakat Kanagarian Batu Manjulur, faktor penyebabnya adalah kurang minatnya generasi muda untuk mempelajari tari tradisional karena tari Tempurung yang monoton dari segi gerak dan musik pengiringnya.

Demikian 17 terian tradisional dari Sumatera Barat yang harus tetap dijaga , supaya tetap lestari.
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment