17 TARIAN TRADISIONAL KEBANGGAAN PROVINSI SUMATERA BARAT BESERTA PENJELASAN DAN GAMBAR
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi
di Indonesia yang mempunyai kesenian tarian tarian tradisional yang cukup
banyak . Berikut ini akan disampaikan berbagai jenis tarian beserta penjelasan
disertai gambar.
No
|
NAMA TARIAN TRADISIONAL SUMATERA BARAT
|
1
|
Tari Alang Babega Minangkabau
|
2
|
Tari Ambek-ambek
Koto Anau
|
3
|
Tari Indang
Minangkabau
|
4
|
Tari Lilin
|
5
|
Tari Pasambahan
|
6
|
Tari Sabalah
|
7
|
Gelombang
|
8
|
Tari Kain Paisia Selatan
|
9
|
Tari Payung
|
10
|
Tari Piring
|
11
|
Tari Rancak Minangkabau
|
12
|
Tari Panen
|
13
|
Tari Rancak Di Nan Jombang
|
14
|
Tari barabah
|
15
|
Tari Randai
|
16
|
Tari Rantak Minangkabau
|
17
|
Tari Tempurung
|
Untuk lebih mengenal tarian tradisional
provinsi Sumatera Barat , berikut ini disampaikan penjelasan beserta gambar
1. Tari Alang Babega Minangkabau
Bila didengar dari namanya dapat ditebak bahwa Tari Alang Babega Minangkabau berasal dari daerah
minangkabau, Tarian ini menggambarkan sebuah elang terbang berputar-putar mencari mangsa dengan
mengembangkan atau mengibaskan sayap di udara lalu menukik menyambar ayam.
2. Tari Ambek-ambek Koto Anau
Tarian Ambek-ambek Koto Anau , berasal dari provinsi sumatera barat. Tari Ambek-Ambek menceritakan polah tingkah anak-anak
yang sedang bermain, bergelut, atau
bercanda pura-pura berkelahi dengan menggunakan gerakan pencak atau merupakan
olah gerak dan rasa sebagai satu bentuk materi permainan anak nagari. tari
Ambek-Ambek adalah tari tradisi Koto Anau.
3. Tari Indang Minangkabau
Tarian indang juga merupakan sebuah kesenian tari yang berasal dari minangkabau . Tari indang berasal dari kata Indang atau disebut juga badindin . Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan
tradisi lisan. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang
disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil.
Pentas Tari Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki.
Ketujuh penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru
yang disebut tukang dzikirindang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat
surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.
4. Tari Lilin
Tari Lilin adalah tarian tradisional Sumatera
Barat. Tari lilin ini merupakan tarian istana pada zaman dahulu yang dilakukan
pada malam hari. Para penari yang melakukan tarian lilin terdiri dari beberapa
orang yang menggunakan piring kecil yang berisi lilin menyala ditangannya. Tari
lilin selalu diiringin oleh musik yang dibawakan oleh sekelompok musisi. Tari
lilin dilakukan dengan sangat hati-hati, agar piring yang ada ditangan tidak
jatuh serta lilin yang ada dalam piring tersebut tidak mati.
5. Tari Pasambahan
Minangkabau memang banyak menyimpan kesenian tari , Demikian juga Tari Pasambahan ini, merupakan kesenian tari yang berasal dari
Minangkabau. Tari Pasambahan merupakan tari sebagai
ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang datang. Tari
Pasambahan biasanya ditampilkan saat menyambut tamu dan saat kedatangan
pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Setelah Tari Pasambahan kemudian
dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih dalam Carano kepada Sang tamu, sedangkan
pada acara penyambutan pengantin pria, Daun sirih dalam Carano disuguhkan
kepada pengantin pria sebagai wakil rombongan dan juga kepada kedua orangtua
pengantin pria.
6. Tari Sabalah
Tari Sabalah merupakan tarian
Sumatera Barat , yaitu tarian yang menggambarkan martabat kaum wanita di
Sumatera Barat.
7. Gelombang
Tarian ini selalu ditampilkan pada upacara
penyambutan tetamu yang dihormati seperti Ketua adat atau Penghulu, Guru Silat,
dan Penganten.
Pergerakan tarian yang berawal dari aktivitas silat
tersebut tercipta dari bentuk variasi gerak yang bentuknya seperti gelombang
laut. Kemudian dengan mempergunakan olahan ritma, ruang, dan tenaga, maka
terbentuklah pergerakan tari yang indah. Keindahannya jelas terlihat jika semua
penari serempak bergerak tinggi kemudian merendah, sambil maju dan mundur
dengan perlahan, seperti gelombang air laut.
Dalam bentuk dua baris berbanjar ke belakang,
tarian aslinya ditarikan oleh puluhan lelaki, ada yang bentuknya menghadap
kepada tetamu satu arah sahaja, dan ada pula yang dua arah. Istilah dalam tari
ini pun bermacam-macam pula, seperti bagalombang (menarikan galombang),
galombang duo baleh Tari yang ditarikan 12 orang), galombang manyongsong (dalam
bentuk satu arah) , dan galombang balawanan (dalam bentuk dua arah dari pihak
tuan rumah dan dari pihak tetamu).
8. Tari Kain Paisia Selatan
Merupakan tarian yang menggunakan sarana Kain sebagai pelengkap . Tari Kain berasal dari Paisia
Salatan atau Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat , daerah asal
tarian ini dari wilayah kepulauan .
9. Tari Payung
Mendengar dari namanya yaitu Tari Payung , sudah pasti Payung di pakai
sebagai penanda tari ini , Tari Payung adalah tarian klasik yang berasal dari
Daerah Minang, yang menggambarkan kasih sayang seorang kekasih
yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tari payung memang
merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara
berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan
oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari
wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan
cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta,
pameran, dan lain sebagainya.
10. Tari Piring
Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan
para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian
ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka.
Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di
tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan
saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas
ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut.
Tari piring merupakan salah satu seni tarian
Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan
Minangkabau.
11. Tari Rancak Minangkabau
Merupakan Tari yang mengandung unsur religius yang menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean
dalam iman Agama Islam, yaitu merupakan agama yang banyak dianut masyarakat seluruh Bawean. Syair dan geraknya
menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad
SAW sang pembawa kebenaran.
12.Tari Panen
Tari Panen merupakan tarian yang muncul dari pedesaan yang menggambarkan kehidupan
petani, mulai dari mencangkul, membajak, hingga melakukan
panen, yang lakukan dengan gerakan
gambaran yang terlihat jelas , karena didukung dengan alat pertanian dan tempat
wadah untuk menampung hasil bumi.
13. Tari Rancak Di Nan Jombang
Tarian ini berasal dari Sumatera Barat. Nama tarian
tersebut berasal dari kata "Rancak" atau cantik dan "di nan
Jombang" atau Gagah, yang menggambarkan kehidupan pergaulan muda mudi dalam suasana yang
ceria.
14. Tari barabah
Tari Barabah adalah tarian tradisional Sumatera
Barat yang merupakan seni
gerak badan yang ditampilkan
oleh putra dan putri secara berpasangan menampilkan gerak bunga silat dengan
Ketepatan melakukan teknik-teknik gerak tubuh, tangan, kaki, kepala dan
ekspresi wajah.
15. Tari Randai
Tarian Randai merupakan gabungan dari
seni peran, seni tari, seni musik dan seni beladiri. Randai
adalah pertunjukan teater khas Minangkabau , Sesuai dengan kebiasaan masyarat setempat, pertunjukan randai
diadakan di lapangan terbuka di kampung kampung. Hampir seluruh nagari di
kabupaten Solok dan juga Sumatera Barat memiliki kelompok randai. Anggota
kelompok randai terdiri dari anak anak dan orang dewasa. Pada zaman dahulu
aslinya tidak ada wanita yang menjadi anggota randai, sehingga untuk memerankan
seorang wanita salah seorang anggota randai didandani mirip wanita. Pemain
pemeran wanita ini disebut bujang gadih. Seiring perkembangan zaman, sekarang
sudah banyak kelompok randai yang memiliki anggota wanita.
16. Tari Rantak Minangkabau
Seni budaya ini sangat cocok dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat kerinci
daerah Tanjung dalam menembangkanya nyayian (pengasuh) untuk mengiri kesenian
dan tarian. Tari Rantak diperkirakan telah ada sejak lama sekali di daerah Kabupaten
Kerinci. Menurut seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari
dan di laksanakan jauh sebelum mereka lahir namun asal-usulnya menjadi kabur
seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari sejarawan setempat.
Tari Rantak dari Kerinci ini terus di jaga secara
turun-temurun oleh seniman budaya Kerinci lokal dari generasi ke generasi,
walaupun kerberadaannya sangat sedikit pada saat ini dan mulai pudar. Daerah Tanjung berada di hilir menyusuri
sepanjang pinggiran sungai yang mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat
dari lirik dan pantun serta bahasa Kerinci Hilir yang digunakan dalam
mendendangkan lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).
17. Tari Tempurung
Tari Tempurung adalah tarian yang menggunakan tempurung sebagai pelengkap tariannya, dikenal sekitar tahun 1952 oleh Ali Muhammad, sekitar tahun
1970 hingga 1980 tari Tempurung dikenal sampai ke Nagari Ayei Dingin Padang
Sibusuk, tetapi pada tahun 1990 sampai sekarang tari Tempurung sudah jarang
ditarikan oleh masyarakat di Kanagarian Batu Manjulur.
Fungsi tari Tempurung sebagai
hiburan bagi masyarakat Batu Manjulur dan sebagai media komunikasi untuk
mengumpulkan masyarakat Batu Manjulur. Busana khas Minangkabau yang berwarna
hitam digunakan sebagai tata busana tari Tempurung. Tari Tempurung saat ini
kurang eksis di masyarakat Kanagarian Batu Manjulur, faktor penyebabnya adalah
kurang minatnya generasi muda untuk mempelajari tari tradisional karena tari
Tempurung yang monoton dari segi gerak dan musik pengiringnya.
Demikian 17 terian tradisional dari Sumatera
Barat yang harus tetap dijaga , supaya tetap lestari.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment